Saat kita akan membeli susu whey protein, tentu kita ingin mendapatkan susu yang benar-benar murni mengandung tinggi protein, tanpa tambahan lemak maupun karbohidrat. Tetapi masih banyak yang bingung cara memilih susu whey protein mana yang berkualitas tinggi karena ada banyak merek suplemen yang beredar di pasaran saat ini.
Tipsnya sederhana yaitu menggunakan perhitungan matematika. Caranya adalah jumlah 1 sajian susu whey protein (gram) dibagi dengan jumlah protein per sajian, hasilnya dikali 100%. Semakin tinggi persentase proteinnya semakin berkualitas susu whey protein tersebut. Untuk mengetahui jumlah sajian dan jumlah protein bisa dilihat di nutrition facts di setiap produk susu whey protein.
Selain itu, kita juga harus cek komposisi (ingredients) dari whey protein tersebut. Susu whey paling tidak harus mengandung whey protein isolate dan whey protein hydrolized di awal komposisinya. Whey isolate ini adalah whey yang paling murni karena sudah mengalami beberapa kali proses pemisahan protein dari karbohidrat dan lemak. Kalau whey hydrolized adalah whey isolate yang dipecah lagi ke dalam molekul yang lebih kecil sehigga sangat mudah dan cepat diserap oleh tubuh.
Ada juga tambahan yaitu whey protein concentrate. Jenis whey ini masih banyak mengandung karbohidrat dan lemak sehingga secara kualitas masih di bawah whey isolate maupun whey hydrolized. Secara harga juga, whey isolate dan whey hydrolized lebih mahal daripada whey concentrate karena kualitas dan proses yang telah dilaluinya.
Menurut tulisan mas Brahmantyo Prayogo di sini, masih ada lagi yang harus diperhatikan saat memilih susu whey protein yang berkualitas. Kalau masih ada tambahan asam amino bernama l-glycine, taurine, dan creatine yang juga mengandung l-glycine, l-glysine, dan l-methionine dalam jumlah besar, maka susu whey tersebut bisa juga disebut usu protein spiking.
Dari penjelasan tersebut, pepatah jawa "ono rego ono rupo" ternyata juga berlaku saat membeli susu whey protein. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment